Pagi
itu, sekitar pukul 04.00 WIB. Aku terbangun dari tidur bersama mbak sepupuku. Aku
segera beranjak ke kamar mandi untuk berwudhu. Ternyata, ayah dan ibu sedang
sholat tahajjud. Didalam hati, ingin rasanya aku seperti orang tuaku. Yang sukses,
pinter, istiqomah dalam menjalankan ibadah, dan lain-lainnya. Segera aku
berwudhu, aku pun sholat tahajjud. Tak berapa lama, ketika aku selesai sholat. Adzan
sholat subuh berkumandang, aku, mbak sepupu, ayah dan ibu langsung melaksanakan
sholat subuh. Pagi itu juga, kami berencana akan berangkat ke Demak karena ada
acara keluarga. Sebenarnya rencana itu sudah sejak lama direncanakan, tetapi
ayah belum sempat untuk melaksanakannya. Setelah sholat subuh, kami
bersiap-siap dan langsung tancap gas deh menuju ke Demak. Waktu dijalan aku
merasa sangat mengantuk sebenarnya, tetapi aku teringat ayah. Ayah yang
menyetir, disaat ibu tertidur dan mbak sepupuku juga tidur, aku ingin
menemaninya berbicara agar beliau tidak ngantuk saat menyetir. Ingin rasanya
aku menggantikan menyetir. Tapi apa daya, aku tak bisa menyetir. Dan diperjalanan,
kuputuskan tidak melanjutkan tidur. Ayah bilang kita gak lewat Kopeng, ya walau
aku pengen, tapi gak pa-pa lah manut ayah aku. Ternyata jalan yang ayah pilih
sangat mengasyikkan. Pemandangan yang indah, udara yang sejuk, wah keren
pokoknya menghilangkan rasa kantukku.
Daddy, You know how much I love you
(ayah, kautahu betapa aku sangat
menyayangimu)
I need you
(aku membutuhkanmu)
Forever I’ll stay by your side
(aku akan berada di sisimu selamanya)
Daddy oh Daddy
(ayah, oh ayah)
I want always bliss you
(aku ingin selalu membahagiakanmu)
But I never stop trying
(namun aku takkan berhenti mencoba)
to be your number one
(untuk menjadi nomor satu)
You understand me….
(kaumengerti aku)
You teach me how to pray..
(kaumengajarkanku bagaimana berdoa)
And you play the game I love to play
(dan kaumemainkan permainan yang
kusukai)
I have no fear here when you are near
(aku tak punya rasa takut saat kau ada
di sini)
You guide me through the dark is night
(kaumenuntunku melewati gelapnya
malam)
I love you Daddy…
(aku menyayangimu Ayah…)
You are my hero (and you always in my
dream)
(kau adalah pahlawanku (dan kau selalu
ada dalam mimpiku))
I love you daddy oh daddy
(aku menyayangimu ayah oh Ayah)
You are my superstar
(kau adalah bintang yang luar biasa
bagiku)
Daddy, You know how much I love you
(Ayah, kautahu betapa aku
menyayangimu)
I want you to help me
(aku ingin kaumenolongku)
Please show me the way
(tunjukkanlah arah yang benar)
Daddy oh Daddy
(Ayah oh Ayah)
Sometimes I might do wrong
(terkadang aku melakukan yang salah)
But I never stop trying
(tetapi aku tak pernah berhenti
berusaha)
To be your number one
(untuk menjadi yang nomor satu bagimu)
I wanna show you
(aku ingin menunjukkan padamu)
I’ll be as strong as you
(aku akan tegar sepertimu)
When I grow up I still look up to you
(saat aku beranjak dewasa, aku tetap
akan membutuhkan bimbinganmu)
So have no fear here I believe here
(maka aku yakin tak ada ketakutan di
sini)
I will be my daddy’s boy
(aku akan menjadi anak Ayah)
I love you Daddy…
(aku menyayangimu Ayah…)
You are my hero (and you always in my
dream)
(kau adalah pahlawanku (dank au selalu
ada dalam mimpiku))
I love you daddy oh daddy
(aku menyayangimu Ayah oh Ayah)
You are my superstar
(kau bintang yang luar biasa bagiku)
The one in a million and a million in
one
(satu di antara sejuta dan sejuta
dalam satu)
Forever I want to be by your side
(selamanya aku ingin di sisimu)
You’re in a million
(kau adalah satu di antara jutaan)
Show me the way
(yang menunjukkan jalan bagiku)
Guide me through my night
(tuntunlah aku melewati malam-malamku)
Dhuhur
pun tiba, aku bersama keluarga berniat shalat jama’ takhir. Ayah udah bangun,
beliau memintaku mengantarkan nenek ke mushola. Aku pun segera beranjak dan
mengantarkan nenek ku ke mushola. Acara keluarga dimulai, aku hanya diluar
rumah bersama adek-adek sepupuyang lagi maenan, lucu-lucu, gemesin deh. Pada maenan
air gitu, mancing-mancing juga dapetnya malah yuyu, hahaha.. lucu deh pokoknya.
Sampai baju mereka pada kotor. Mereka pulang ganti baju balik lagi maenan lagi,
pulang ganti baju balik lagi maen lagi. Lucu deh.. seru nek udah maen sama
mereka. Setelah maen-maen sama mereka, aku diajak mbak sepupu nih. Beli pesenan
temennya, aku sih bawa uang buat jaga-jaga beli baju. Haha.. akhirnya aku
diajak jalan-jalan. Dan mendapatkan beberapa baju yang murah meriah. Welk..
haha
Adzan ashar berkumandang, aku sama
mbak sepupu pulang kerumah nenek lagi. Sampai dirumah nenek, langsung sholat
ashar sekaligus dhuhur. Setelah itu disuruh mandi, tapi masih males. Akhirnya ayah
duluan yang mandi, kemudian aku momong adek sepupu yang satunya. Masih imut
banget.. kecil, baru 15 bulan udah jalan + sedikit bisa ngomong. Eeee .. malah
disuruh gendong sama ayahnya trus dinaekin ke motor buat jalan-jalan. Bareng ayahnya
juga sih.. hehe. Dalam perjalanan, si adek sepupuku kelihatan seneng banget,
nyanyi-nyanyi juga, pokoknya gemesin kalau ngliat, pengen tak cubit, tapi baru
aku gendong. Setelah belok dari makam, entah ada angin apa atau gimana, adek
sepupuku nangis, nangis nya keras pula, aku gak ngerti kenapa, ayahnya pun
bingung. Akhirnya kita berhenti sebentar buat ngambil bunga biar dimain-mainin
sama adek ku itu. Setelah itu, kita jalan lagi, eeeee.. nangis lagi adeknya. Bingung
mau nglakuin apa, sampai dirumah malah pada godain aku dengan kata “hayoo, bela
diapain, nangis tuh isna nya” gitu. Wong aku gak ngapa-ngapain. Dan sampai
sekarang aku masih bingung, kenapa adek sepupuku nangis secara dadakan ??
0 komentar:
Posting Komentar