BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebudayaan Asing di Indonesia
Bangsa Indonesia dalam mengikuti
arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati diri bangsa yang begitu
kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia dikenal
sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa
Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia
tanpa melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang
globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab
bangsanya.
Kebudayaan asing yang masuk akibat
era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar benua), ke Indonesia turut
mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun
kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering
terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik
terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke
barat-baratan (westernisasi).
Hal tersebut terlihat dengan
seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-masuk pub,
diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang
yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di
kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus
penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran
susila dan lain sebagainya. Ini merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia
dalam beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’
terhadap kebudayaan asing.
B. Pengaruh Budaya Asing di Indonesia
Dari sekian banyak budaya asing yang
masuk ke Indonesia, diantaranya adalah budaya barat. Barat, sesuai namanya,
merupakan produk perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan
individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur
yang menghendaki harmoni, komando, dan kolektivitas.
Bangsa Barat yang memberikan
pengaruh cukup membekas adalah Portugis dan Belanda. Terutama Belanda, budaya
bangsa-bangsa ini sebagiannya telah terserap dan masuk ke dalam struktur budaya
bangsa Indonesia.
Sesungguhnya, terdapat sejumlah
pengaruh “Barat” yang hingga kini terus membekas di dalam struktur kebudayaan
Indonesia. Utamanya di dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan
salah satu komponen nonmaterial kebudayaan yang punya peran signifikan dalam
melestarikan suatu budaya. Selain pendidikan, mekanisme administratif
pemerintahan negara barat yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga
punya pengaruh tersendiri dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia.
Tidak hanya Negara barat saja yang
mempengaruhi, tetapi negara-negara Timur seperti Cina dan Jepang pun memberikan
derajat pengaruh tertentu bagi perkembangan sistem sosial dan budaya Indonesia.
Jepang tentu saja, memberikan pengaruh , yaitu lewat penjajahan singkat mereka
atas Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya hubungan dengan kepulauan
nusantara jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan telah membentuk derajat
pengaruh tersendiri.
Sedangkan sekarang ini,
kebiasaan-kebiasaan orang barat yang telah membudaya hampir dapat kita saksikan
setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan
orang-orang barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta
melanggar norma-norma ketimuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh
orang-orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti
orang-rang barat.
Contoh kebudayaan-kebudayaan barat
tersebut dapat kita lihat dari cara mereka berpakaian dan mode, film, sampai
pada pergaulan dengan lawan jenis.
C. Dampak Kebudayaan Asing di Indonesia
Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh
tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,
ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-nilai
nasionalisme terhadap bangsa.
1.
Dampak
Positif
a.
Perubahan
Tata Nilai dan Sikap
dan
sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya
industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Dampak Negatif
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan
industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah.
Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak
pilihan yang ada.
b.
Sikap
Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c.
Gaya
Hidup Kebarat-baratan
Tidak
semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat
kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan
tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi
karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu milik bangsa.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila
dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan.
Hal
ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan
adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak
kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
A.
Mempertahankan
Kebudayaan Indonesia
Nilai kebudayaan yang menjadi
karakteristik bangsa Indonesia, sperti gotong royong, silahturahmi, ramah tamah
dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan
individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan
bangsa sendiri.
Tapi karakteristik masyarakat
Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini
mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi
dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Maka, dalam hal ini pemerintah
memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia
dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari leluluhur
merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi.
Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap
tertutup terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan
Indonesia harus dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas.
Berikut ini adalah beberapa cara
mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan
asing yang bersifat negatif :
·
Menumbuhkan semangat nasionalisme
yang tangguh, misal semangat mencintai produk dan kebudayaan dalam
negeri.
·
Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dengan sebaik- baiknya.
·
Menanamkan dan melaksanakan ajaran
agama dengan sebaik- baiknya.
·
Selektif terhadap kebudayaan asing
yang masuk ke Indonesia.
·
Memperkuat dan mempertahankan
jatidiri bangsa agar tidak luntur.
Dengan begitu masayarakat dapat
bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri serta kepribadian
bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia
khususnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari semua isi makalah yang telah
diuraikan, maka dapat kita disimpulkan bahwa :
1.
Proses
filtrasi perlu dilakukan supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak
akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita.
2.
Semua
dampak positif dan dampak negatif masuknya budaya asing di Indonesia tergantung
bagaimana kita menyeleksi budaya asing tersebut.
3.
Pentingnya
peran masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan nilai-nilai budaya
Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang sifatnya negatif.
B.
Saran
Agar kebudayaan Indonesia dan
kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak
nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus
benara-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar